Bisnis atau usaha.
Suatu hal yang tidak lagi asing bagi kita. Bisnis merupakan suatu cara atau kegiatan dimana kita memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mencapai kemakmuran.
Lalu, bagaimana cara kita untuk memulai suatu usaha?
Berikut ini terdapat beberapa tips untuk memulai usaha. 3 hal terpenting yang harus dimiliki dalam memulai suatu bisnis dan usaha adalah niat, ide, dan juga uang. Bagaimana bisa? Simak berikut penjelasannya!
- Niat dan passion
Niat merupakan dasaran penggerak pikiran dan tingkah laku. Niat yang baik akan menggerakan tingkah laku ke arah yang baik. Niat yang buruk akan menggerakan tingkah laku ke arah yang buruk. Jika tidak diawali oleh sebuah niat, goals yang diinginkan pun tidak akan tercapai. Niat untuk berwirausaha juga akan mengantarkan seseorang menjadi wirausahawan. Niat ini alangkah lebih baiknya jika disingkronkan dengan passion. Passion sendiri merupakan suatu keinginan besar yang berlandas dari niat. Seseorang yang berniat untuk melakukan suatu hal karena passion tentu akan sangat mudah dalam melangkah. Tak ada beban, dan akan lebih total. Contohnya adalah seseorang yang memiliki passion untuk berwirausaha. Maka ia akan mencoba terus dalam berwirausaha. Tidak putus asa meskipun belum berhasil. Baginya, berwirausaha adalah hidupnya. Tanpa berwirausaha dan berbisnis, ia tidak akan nyaman, dan hidupnya akan hambar.
- Ide atau konsep bisnis
Jika niat sudah terbentuk dan diluruskan, selanjutnya adalah menentukan ide ataupun konsepan bisnis. Hal ini merupakan hal yang secara teknis paling sulit dalam memulai sebuah bisnis. Ide atau konsep bisnis ini sangat mempengaruhi keberlanjutan, eksistensi, dan juga konsistensi bisnis tersebut. Dalam berbisnis tersebut, ide yang baik adalah ide yang mampu menyelesaikan permasalahan para konsumen. Misalnya adalah di kampus, kebanyakan mahasiswanya malas untuk makan makanan yang berada di kantin. Mereka cenderung untuk mengonsumsi cemilan di saat sedang menunggu kelas berikutnya atau mengerjakan tugas. Seseorang dapat menentukan ide atau konsepan bisnis berupa “menjual snack ringan di kampus”. Seperti itu. Namun akan lain ceritanya jika pada kondisi yang sama, seseorang membuka bisnis “lontong sayur”. Hal itu tidak dibutuhkan oleh konsumen, sehingga kegagalan yang mungkin saja terjadi akan semakin besar. Selain berdasarkan kegiatan sehari-hari, ide atau konsep bisnis dapat lahir dari berbagai pengalaman hidup yang menjadikan ide tersebut memiliki nilai keunikan tersendiri dimana akan melahirkan suatu produk/jasa yang berbeda dengan produk/jasa yang telah ditawarkan atau yang telah beredar.
- Uang atau biaya
Apabila dirasa telah memiliki niat atau passion untuk berbisnis, kemudian ide ataupun konsepan bisnis sudah matang, jelas serta realistis, kini waktunya bagi teman-teman untuk memulai segalanya. Salah satu hal yang paling penting dalam menunjang keberlangsungan pada awal bisnis adalah uang atau biaya bisnis. Bisnis yang telah terkonsepkan dalam sebuah rencana itu tentunya perlu direalisasikan dengan biaya atau uang. Uang ini nantinya akan dipergunakan sebagai pemenuhan kebutuhan bisnis, mulai dari peralatan, bahan baku, tempat, hingga promosi dan marketing.
Setelah muncul produk barang/jasa yang dihasilkan, selanjutnya hal-hal dibawah ini perlu dilakukan untuk mencapai kelanggengan, diantaranya adalah:
- Menambah relasi
Menambah relasi dalam berbisnis dimaksudkan untuk membantu promosi dari mouth to mouth. Relasi di sini beragam, ada relasi dalam produksi, distribusi, hingga lain sebagainya. Dengan semakin banyak relasi, akan memungkinkan produk barang/jasa yang teman-teman hasilkan dapat menyebar secara luas, sehingga akan terjadi promosi secara tidak langsung. Promosi tidak dapat dipungkiri akan mempengaruhi eksistensi dari produk tersebut. Promosi juga dapat dilakukan dengan menyebar selebaran atau poster baik itu pada social media maupun secara langsung. Misalnya adalah seorang pengusaha ayam penyet, memiliki relasi yang luas, meliputi peternak ayam, direktur sebuah perusahaan. Pengusaha tersebut tentu dapat dengan mudah mengerjakan bisnisnya, karena kebutuhan ayamnya dapat ia dapatkan dari relasinya tersebut. Sedangkan ia juga dapat mempromosikan produknya ini kepada direktur perusahaan, jika seandainya perusahaan tersebut ingin mengadakan rapat, dapat memesan makanan ayam penyetnya.
- Eksistensi dan konsistensi
Mengapa eksistensi perlu dilakukan dalam sebuah bisnis? Eksistensi tentu akan berpengaruh nyata dengan keberhasilan usaha. Produk yang gagal adalah produk yang sudah tidak nampak lagi di pasaran. Produk tersebut sudah berhenti produksi. Selama kita mampu untuk menjaga konsistensi produk, maka produk tersebut tentu akan tetap eksis di pasaran. Konsisten yang dimaksudkan di sini adalah produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen, dengan kualitas yang selalu baik, dan harga yang tetap selalu sesuai.
- Tidak takut gagal
Dalam memulai usaha, tentu akan ada fase untung dan rugi, berhasil dan gagal. Hal tersebut merupakan hal biasa bagi para wirausaha. Namun kegagalan jangan dijadikan patokan untuk teman-teman mengakhiri bisnis melainkan dijadikan motivasi untuk terus bangkit. Kegagalan hanyalah satu jalan yang akan menguatkan teman-teman dalam menjalankan bisnis tersebut. Yang tentunya akan menjadi pertanyaan besar dalam dunia bisnis adalah, apabila suatu bisnis tidak pernah mengalami kegagalan ataupun kerugian.. (jangan-jangan bisnis tersebut dibantu tuyul ya?)
- Terus berinovasi
Seiring berjalannya waktu, banyak terjadi perubahan. Cepat atau lambat, hati para konsumen tentu akan mengalami fase jenuh dan bosan. Sehingga diperlukan terobosan baru dengan terus melakukan inovasi untuk mengikuti perkembangan hati para konsumennya. Tidak dapat dielakan bahwa konsumen benar-benar menjadi raja. Apabila usaha tersebut tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka usaha tersebut akan mati dan tidak lagi diakui keeksisannya.
Banyak orang bertanya “bisnis apa yang bagus?”
dan jawaban atas pertanyaan itu adalah “bisnis yang bagus adalah bisnis yang DIBUKA, bukan ditanyakan terus” –Bob Sadino
Salam Entrepreneur!
Divisi Kewirausahaan
Himalogista 2017
Bergerak Kolaboratif
sumber artikel dimodifikasi dari :
https://fannyanisha.wordpress.com/2015/10/07/perilaku-etika-dalam-bisnis/
sumber gambar :