Hallo THPers!
Apa kabar kuliahnya? Udah mulai capek, lemas, kurang semangat, badan pegal-pegal karna kegiatan kuliah? Yuk cobain minum jamu. Kalau mengikuti zaman para orang tua kita, jamu memberikan andil yang cukup besar terhadap kesehatan baik untuk pencegahan dan pengobatan terhadap suatu penyakit maupun dalam hal menjaga kebugaran, kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh.
Nah,sebenernya apa sih jamu itu? Menurut Permenkes No.003/Menkes/Per/I/2010 jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.Menurut WHO, sekitar 80 % dari penduduk dibeberapa negara Asia dan Afrika menggunakan obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatannya.
Saat ini, jamu sudah dijadikan warisan budaya di Indonesia yang bisa kita lestarikan keberadaanya. Masyarakat luas menganggap bahwa jamu merupakan obat herbal yang lebih menguntungkan daripada obat sintesis karena efek samping yang lebih rendah serta bahan-bahannya yang berasal dari alam. Selain itu, harga jamu yang lebih murah dibandingkan obat sintetis juga membuat masyarakat menyukai jamu. Jamu dapat mencegah beberapa penyakit dan memelihara kesehatan tubuh. Salah satu contohnya adalah jamu kunyit asam yang bisa mencegah sakit datang bulan pada perempuan. Namun, dalam mengkonsumsi jamu kita harus memperhatikan beberapa hal seperti, kondisi tubuh kita, komposisi dari jamu itu sendiri, serta prosedur dalam meminum jamu.
- Jamu tidak dianjurkan jika dikonsumsi untuk orang-orang setelah operasi, ibu hamil, dan pengidap penyakit ginjal/hati. Karena, jamu akan memperberat fungsi hati dan ginjal bagi orang-orang tersebut. Jamu juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat resep dokter.
- Dalam mengkonsumsi jamu, kita wajib memperhatkan komposisi jamu yang kita minum. Jamu yang baik adalah jamu yang hanya mengandung bahan herbal yang sudah teruji baik untuk tubuh. Jamu seharusnya tidak mengandung obat encok golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflammatory Drug) dan obat golongan kortikosteroid. Karena, di dalam dunia medis, pemakaian gabungan kedua jenis obat ini tidak lazim mengingat masing-masing efek samping yang disandangnya. Obat encok golongan tersebut mempunyai efek samping, terlebih bagi mereka yang sudah mempunyai usia lanjut, yaitu akan mengganggu lambung serta saluran pencernaan.
- Jamu memiliki endapan yang tidak baik jika dikonsumsi terus menerus, karena endapan tersebut mampu mengendap di organ manusia, seperti ginjal, hati, atau usus. Sehingga dalam mengkonsumsi jamu, kita bisa menyiasatinya dengan menunggu jamu mengendap kemudian meminumnya. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk meminum air putih yang banyak sehingga sisa-sisa ampas jamu di dalam tubuh dapat terbawa air putih dan keluar dari tubuh.
Dari penjelasan singkat sebelumnya, sebagai orang Indonesia, kita bisa melestarikan budaya bangsa Indonesia dengan mengkonsumsi jamu. Selain bermanfaat bagi keberlangsungan budaya, mengkonsumsi jamu juga bermanfaat dalam memelihara kesehatan tubuh. Namun, dalam mengkonsumsinya, kita juga harus memperhatikan beberapa hal yang sudah disampaikan sebelumnya agar nantinya jamu akan bermanfaat untuk tubuh kita dan bukan merusak tubuh kita. Jadi, tunggu apalagi ? yuk kita lestarikan jamu sebagai warisan budaya bangsa ini dengan mengonsumsinya J
LESTARI JAMUKU, JAYA BANGSAKU !
Salam,
Divisi Peduli Pangan
Himalogista 2017
Bergerak Kolaboratif