BIO FOOD FACT

Kedelai GMO (Genetically Modified Organism)

Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar dari banyak makanan seperti kecap, tempe, dan tahu. Kedelai merupakan sumber protein nabati dan minyak nabati dunia. Selain itu kedelai juga bermanfaat untuk menyehatkan pencernaan, anti aging, meningkatkan metabolisme, pencegah kanker, menjaga kesehatan jantung dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak manfaat kedelai, pada awalnya kedelai susah sekali untuk ditanam. Hal ini dikarenakan tanaman kedelai selalu mendapat gangguan dari gulma (tanaman liar). Namun ketika gulma disemprot dengan herbisida maka tanaman kedelai juga akan ikut mati jika terkena cairan herbisida. Untuk itu dibuatlah kedelai trangenik atau kedelai GMO (Genetically Modified Organism) yang tahan terhadap herbisida. Kedelai GMO merupakan tanaman kedelai yang telah dimodifikasi atau disisipkan gen tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki sifat-sifat yang diinginkan seperti meningkatkan resistensi terhadap herbisida, hama, dan kekeringan. Untuk memperoleh kedelai yang tahan terhadap herbisida dapat dilakukan dengan cara menyisipkan gen yang resisten herbisida dari bakteri Agrobacterium tumefaciens galur CP4 ke kedelai. Pengaplikasian DNA rekombinan bakteri terhadap tanaman kedelai menggunakan metode transformasi gen, dimana DNA dari bakteri yang tahan terhadap herbisida dipotong dan kemudian disambung dngan DNA sel dari tumbuhan kedelai yang selanjutnya diinjeksi ke tanaman kedelai. Dengan demikian ketika tanaman kedelai disemprot dengan herbisida maka yang mati hanya gulma yang terdapat di sekitar tanaman kedelai tersebut. Dari total produksi kedelai di dunia 75% merupakan kedelai transgenik. Amerika, Brazil dan Argentina (80% dari total produksi dunia) lebih dari 90% petaninya membudidayakan kedelai transgenik. Kebutuhan kedelai untuk dikonsumsi mencapai 2,5-3 juta ton pertahun sehingga memaksa Indonesia untuk mengimpor sebanyak 1,95 juta ton per tahunnya. Kekhawatiran akan pangan yang berasal dari tanaman transgenik mengharuskan tanaman yang berasal dari tanaman transgenik diuji keamanannya dan dievaluasi apakah untuk melihat adanya potensi toksisitas dan alergi, komponen gizinya atau racun baru, stabilitas gen yang disisipi, serta dampak buruk yang disebabkan oleh proses rekayasa genetika. Namun dari hasil penelitian menyebutkan bahwa tidak ada dampak yang merugikan ketika mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar dari kedelai transgenik seperti tempe. Beberapa penelitian jangka panjang terhadap kedelai transgenik juga menunjukkan bahwa konsumsi kedelai transgenik bersifat aman dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan kesehatan.

Mufidah, Azzah. 2017. Kedelai Tahan Herbisida.

https://www.scribd.com/document/365749549/Kedelai-Tahan-Herbisida. 22 April 2019 pukul 16.35 WIB

Slamet, Soeseno. 2008. Heboh Kedelai Rekayasa.

http://www.markaindo.co.id/id/publikasi/fungsi-kacang-kedelai-untuk-tubuh/. 22 April 15.00 WIB

Suwarno, Maryani. 2014. Evaluasi Keamanan Tepung Tempe dari Kedelai Transgenik

Melalui Uji Sukronis Dengan Tikus Percobaan [Tesis]. Bogor (ID) : Institusi Pertanian Bogor

VEGAN

APA SIH VEGAN ITU.. ?? APA BEDANYA DENGAN VEGETARIAN??

Nah teman, untuk lebih jelasnya mari kita bahas sekilas penjelasan mengenai “Vegan”. Kelompok vegan merupakan golongan yang sama sekali tidak menyantap daging dan produk turunan hewan. Mereka mendapat sumber gizi dari sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan jamur-jamuran.  Menurut (Lestrina,dkk, 2016) Vegan adalah vegetarian murni yang tidak mengonsumsi daging sama sekali, sedang non-vegan adalah vegetarian tidak murni, dimana golongan ini masih mengkonsumsi produk hewani (telur dan susu).

Komunitas vegetarian adalah orang yang mengkonsumsi sedikit produk hewani atau tidak sama sekali. Mereka mengkonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat, rendah lemak dan tinggi serat. Vegan amat ketat dalam filosofi gaya hidup (bukan sekedar diet biasa) memilih makanan dan minumannya dibanding vegetarian. Vegan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang diambil dari hewan. Untuk mendapatkan nutrisi, vegan menelan vitamin B12 dan suplemen amino acid. Bahkan mereka tidak memakai produksi barang yang terbuat dari hewan (jaket kulit, baju wol, baju katun atau kosmetik), meminum susu hewan atau makan telur. Kaum vegan sangat anti dengan tes percobaan yang mengorbankan hewan.

Banyak orang yang memilih hidup menjadi vegan karena berbagai alasan seperti kepercayaan, kesehatan dan kecantikan. Ternyata pola konsumsi vegan dapat membantu untuk diet secara sehat, mengurangi resiko penyakit seperti kanker, jantung, dan diabetes. Gaya hidup vegan juga akan membuat vegetarian memiliki umur lebih panjang. Seperti yang dikatakan ilmuwan dari Loma Linda University, Amerika Serikat, bahwa vegan memiliki rentang hidup lebih panjang 7 tahun dari orang biasa. Dibalik banyak manfaat yang ditawarkan dari pola hidup vegan, ada juga efek negatif, yaitu kadar kolesterol tubuh terlalu rendah yang dapat menyebabkan kematian. Jadi teman, sudah tau kan apa itu vegan. Apakah kalian tertarik menjadi seorang vegan? Atau kalian sudah menjadi vegan? Setiap pilihan pola konsumsi ada baik dan buruknya. Sebagai seorang mahasiswa kita harus cerdas dalam menyikapinya.

 

Sumber :

Lestrina, Dini,dkk. 2016. Hubungan Pola Konsumsi Ala Vegetarian terhadap Lemak Visceral. Journal of the Indonesian Nutrition Association. 39(1): 59-70

KOMBUCHA

Apa itu kombucha? Kombucha merupakan teh fermentasi yang dikenalsebagai minuman probiotik. Masyarakat THP mungkin sudah tidak asing lagi dengan jenis minuman ini karena manfaat serta proses pembuatannya yang menarik. Kombucha disebut juga sebagai cairan jamur teh, dimana dalam proses fermentasi menggunakan kultur yang berasal dari campuran beberapa mikroorganisme berupa bakteri dan ragi yang tidak berbahaya, yaitu antara lain Saccharomyces cerevisiae, Acetobacter xylinum, Candida validda, Candida lambia, dab Puchia fermentans.

Kombucha diduga sudah ada sejak tahun 221 SM di zaman Kaisar Cina Dinasti Tsing, dimana pada masa tersebut kombucha disebut sebagai jamur ajaib karena dianggap mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Di Indonesia, kombucha lebih sering disebut jamur dipo atau jamur benteng. Minuman ini digunakan sebagai obat sembelit. Pada teh kombucha terdapat agen fermentasi, yaitu biang jamur yang bentuknya menyerupai lembaran nata (selulosa). Warna dari lembaran tersebut putih dengan tebal sekitar 0,3-1,2 cm, serta terdapat selaput liat yang membungkus lembaran putih tersebut. bentuk biang jamur menyesuaikan lebar dari bentuk wadah.

Dalam pembuatan kombucha, terdapat tiga poin penting yang harus ada, yaitu pertama koloni jamur-bakteri yang merupakan agen fermentasi. Kemudian kedua, larutan teh bergula, dimana larutan teh tersebut merupakan media hidup koloni dan gulasebagai sumber energi dan makanan untuk koloni agar bisa melangsungkan fermentasi. Poin ketiga, yaitu kondisi lingkungan, dimana untuk pembuatan kombucha dibutuhkan kondisi oksigen yang rendah, serta suhu dan kelembapan yang tidak terlalu tinggi. pembuatan kombucha berlangsung kurang lebih selama 7-12 hari. Pada fermentasi, gula dipecah menjadi etanol dan karbondiokasida oleh kultur, kemudian bereaksi dengan air membentuk senyawa asam karbonat. Bentuk biang jamur terbentuk setelah beberapa hari dan bisa digunakan sebagai starter untuk pembuatan kombucha yang lainnya.

Manfaat kombucha selain sebagai probiotik, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, menurunkan asam urat, menyembuhkan Brochitis, Asma brochiale, menghambat penuaan, mengurangi gangguan tidur, dan lain-lain. Hal tersebut terjadi karena kombucha memiliki beberapa senyawa baik, seperti asam glukuronat, asam laktat, vitamin, asam amino, antibiotik, serta zat-zat lain. Dengan banyaknya manfaat kombucha, diharapkan kita mencoba mengkonsumsinya dan mengembangkan kombucha agar lebih bervariasi dan diterima oleh banyak orang.

Sumber :

Ariani. 2015. Pengetahuan Bahan Makanan dan Minuman Seri: Babi Dan Khamr. Malang: Gunung Samudera

Naland, Henry. 2008.  Kombucha; Teh dengan Seribu Khasiat. Malang: Agromedia

Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (YAPAMA). Tabloid Reformata Edisi Perdana, Maret 2003

GOLDEN RICE

Keinginan untuk meningkatkan  konsumsi vitamin A di negara yang banyak mengonsumsi nasi membuat terciptanya ide untuk membuat suatu produk nasi yang mengandung pro vitamin A. Pada tahun 1984 Peter Jennings mengusungkan ide tersebut. Yang kemudian dikembangkan oleh Ingo Potrykus dari ETH Zurich dan Peter Beyer dari Universitas Freiburg.

Golden rice adalah padi varietas baru yang berhasil didapatkan melalui  sebuah temuan mutakhir dalam bidang bioteknologi tanaman pangan yang bukan merupakan hasil dari persilangan biasa (breeding). Golden rice merupakan padi transgenik hasil rekayasa genetika dimana pada produk akhirnya dihasilkan tanaman padi yang mengandung beta-karotena ( pro vitamin A ) pada bagian endospermanya. Kandungan beta-karotena ini menyebabkan warna berasnya tersebut tampak kuning-jingga. Sehingga varietasnya dinamakan ‘Golden Rice’ . Pada tipe normal, endosperma padi tidak menghasilkan beta-karotena dan akan berwarna putih hingga putih kusam. Di dalam tubuh manusia, beta-karotena akan diubah menjadi vitamin A. Varietas padi ini dibuat untuk mengatasi defisiensi atau kekurangan vitamin A yang masih tinggi prevalensinya pada anak-anak, terutama di wilayah Asia dan Afrika. Nasi menjadi pangan pokok bagi sebagian besar warga di sana, dan kemiskinan sering kali tidak memungkinkan penyediaan sayuran atau buah-buahan yang biasa menjadi sumber provitamin-A dalam menu makanan sehari-hari.

Adanya padi emas belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Banyak masyrakat yang tidak menyetujui budidaya padi emas karena adanya kekhawatiran akan terjadinya perubahan lingkungan atau ekosistem. Mereka takut padi emas yang ditanam dapat menularkan sifat mutasinya ke tanaman alami lain. Hal ini mungkin terjadi bila padi emas ditanam bersama padi jenis lain dalam satu lahan yang berdekatan sehingga polen (benang sari) padi emas dapat membuahi padi lain. Hal lain yang ditakutkan adalah apabila sifat yang diciptakan oleh ilmuwan ternyata bisa berubah dan melenceng jauh dari yang diharapkan. Masyarakat juga takut mengonsumsi padi emas karena takut akan membahayakan kesehatan.

Sumber:

Widodo, Richardus. 2008. Kontroversi Pangan Rekayas Genetika. Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945

  1. Studi. Golden Rice: Dulu, Kini, dan Nanti. LIPI

Barry, Gerard. 2007. Informasi Ringkas Teknologi Padi: Padi Emas). IRRI Rice Knowledge Bank

 

HARI BUAH SEDUNIA

Banyak sekali beragam jenis buah yang ada di dunia dan tiap negara memiliki jenis yang berbeda. Buah penting untuk dikonsumsi bagi keperluan tubuh kita. Menurut Badan Pusat Statistik 2016, presentase penduduk Indonesia yang mengkonsumsi buah sekitar 73.59 persen.  Selain dapat dikonsumsi saja,  buah dapat dimanfaatkan untuk yang lainnya. Seperti untuk obat, kosmetik, kesehatan, serta kebutuhan lain. Khasiat dari buah-buahan merupakan sumber manfaat yang melimpah bagi tubuh kita. Oleh karena itu, asupan buah-buahan sangat penting dalam menunjang kesehatan tubuh kita dalam berakfifitas sehari-hari. Salah satu buah yang banyak khasiatnya adalah buah pisang. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2016 rata-rata jumlah konsumsi masyarakat Indonesia terhadap pisang adalah sebesar 113 gram perorang seminggu. Dengan ini, jika dibandingkan dengan konsumsi buah-buahan yang lain, buah pisang merupakan buah utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia karena rata-rata jumlah konsumsinya adalah yang paling besar. Setiap 100 gram pisang mengandung lemak 0.2 gram, protein 1.2 gram, karbohidrat 25.8 gram, serat 0.7 gram, zat besi 0.5 gram, fosfor 28 gram, kalsium 8 mg, vitamin C 3 mg, vitamin C 3 mg, vitamin B 0.08 mg, vitamin A 44 RE, dan kalium 358 mg.

Pada umumnya, khasiat dari buah pisang yang paling dikenali masyarakat adalah karena kandungan seratnya yang tinggi. Kandungan serat pada pisang ini bermanfaat untuk melancarkan pencernaan tubuh, menurunkan kolesterol, serta mencegah terjadinya serangan jantung. Namun, selain khasiat dari serat pada pisang terdapat manfaat lain dari kandungan yang terdapat pada pisang. Manfaat lain dari pisang adalah mencegah hipertensi, meningkatkan konsentrasi, mencegah depresi, serta mencegah anemia..

Buah pisang dapat mencegah hipertensi karena pisang memiliki kandungan garam yang rendah dan kalium yang tinggi. Dimana kandungan kalium yang tinggi ini dapat menurunkan tekanan darah serta menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, buah pisang juga bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi dalam beraktifitas karena kandungan kalsium yang tinggi dapat meningkatkan kewaspadaan diri. Buah pisang juga dapat mencegah depresi karena pisang mengandung protein tryptophan yang akan diubah menjadi menjadi seretonin sehingga dapat memperbaiki mood dan tubuh menjadi lebih rileks dan bahagia. Manfaat lain dari buah pisang adalah dapat mencegah anemia karena konsumsi pisang dapat merangsang produksi hemoglobin.

Begitulah khasiat-khasiat luar biasa yang terdapat pada pisang. Dalam menkonsumsi pisang pun tidak harus dalam bentuk utuh, namun banyak olahan pisang yang dapat kita buat seperti jus dan tren makanan pisang modern lainnya. Tentunya dengan banyaknya manfaat dari buah pisang ini kita harus bisa lebih sering menkonsumsi pisang sehingga tubuh selalu sehat dan dapat beraktifitas dengan baik.

 

 

Sumber:

Evita, Farih. 2011. Ada Apa dengan Pisang ?. Bogor: Institut Pertanian Bogor
BPS. 2017. Konsumsi Buah dan Sayur Susenan Maret 2016.

MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental (Hadju, 2012). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 dijelaskan bahwa BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau bukan merupakan ingredient khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.Syarat-syarat BTP menurut Anggrahini (2008), yaitu BTP bersifat aman, memiliki dosis maksimum yang telah ditetapkan; serta mendapatkan izin beredar dari instansi yang berwenang, seperti penggunaan zat pewarna yang sudah dilengkapi sertifikat aman. BTP dapat menimbulkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan (melebihi dosis maksimum) (Saparinto, 2006).Salah satu Bahan Tambahan Pangan adalah Monosodium Glutamat (MSG). MSG atau biasa juga disebut dengan micin tersebut adalah garam natrium dari asam amino, yaaitu asam glutamat yang biasa digunakan sebagai penambah rasa. FDA mengklasifikasikan MSG sebagai “generally recognized as safe” ingredient. Artinya, termasuk pada BTP yang aman, dalam batas tertentu . Seseorang yang mengonsumsi MSG secara berlebihan, terlebih lagi dia memiliki intoleransi terhadap MSG, dapat mengalami beberapa gejala-gejala kompleks, seperti halnya: rasa sensasi seperti terbakar pada tubuh, kemerahan disertai nyeri pada wajah dan dada, hingga sakit kepala berdenyut-denyut (Kristianingrum, 2008).Dosis MSG yang direkomendasikan oleh U.S Food and Drug Administration (FDA) adalah sekitar 30 miligram per berat badan. Misalnya, berat badan seseorang 50kg, maka dosis MSG yang direkomendasikan adalah sekitar 1,5 gram/hari. MSG dapat digunakan secara bebas dalam kadar yang normal dan wajar. Namun, batas wajar pemakaian MSG ditentukan pada konsentrasi 0,2 hingga 0,8%. Pada beberapa kasus, sekitar 1,8% populasi sensitive terhadap MSG. Pada beberapa orang yang sensitive terhadap MSG biasanya akan mengalami MSG Sympton Complex, terlebih jika mengonsumsi MSG dalam dosis yang berlebihan dan penderita asma akut. Gejala ini ditandai dengan sakit kepala, kebas, sensasi terbakar, nyeridada, mual, detak jantung yang lebih cepat, lemas, mengantuk, dan sulit bernapas bagi penderita asma. Jadi, untuk teman-teman yang masih suka makan-makanan mengandung MSG secara berlebihan sebaiknya dikurangi karena tidak baik untuk tubuh. Konsumsi makanan yang mengadung MSG dengan bijak dan sesuai batasan. REFERENCESAnggrahini, Sri. 2008. KeamananPanganKaitannyadenganPenggunaanBahanTambahandanKontaminan. http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/732_pp0906016.pdf Diakses 24 Mei 2015.Hadju, Nurain. 2012. AnalisisZatPemanisBuatanPadaMinumanJajanan Yang Dijual di PasarTradisional Kota Manado. Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Sam Ratulagi.Kristianingrum, Susila. 2008. MetodeAnalisisPengawetBahanPangan. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.Saparinto, Cahyodan Hidayati, Diana. 2006. BahanTambahanPangan. Yogyakarta: Kanisius.

LEMAK SUSU BIKIN GEMUK ?

Seperti makanan lain yang kita konsumsi, susu juga mengandung kalori. Segelas susu mengandung sekitar 150 kalori; 2% susu mengandung sekitar 140 kalori; 1% susu mengandung sekitar 100 kalori; dan susu skim (susu tanpa lemak) mengandung sekitar 80 kalori. Konsumsi kalori berlebihan inilah yang menyebabkan kita bertambah gemuk. Yang terpenting adalah jika asupan melebihi kalori yang dibakar, maka berat badan akan bertambah. Hal yang mempengaruhi berat badan sebenarnya adalah intensitas asupan kalori dalam satu hari. Minum susu dapat membantu menurunkan berat badan jika mengikuti diet rendah kalori. Ketika seseorang minum susu murni, kalori yang dikonsumsi menjadi 63 kalori lebih banyak daripada susu skim, karena susu murni memiliki lebih banyak kalori di dalamnya. Susu skim memiliki kandungan protein dan kalsium yang lebih tinggi daripada susu murni sehingga manfaatnya terbilang lebih banyak. Lemak dalam susu membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

Hal ini merupakan hal yang penting karena tingkat insulin bertanggungjawab atas tingkat lemak yang disimpan tubuh. Tingkat insulin bertanggung jawab dalam peningkatan lemak karena insulin menyebabkan tubuh memilih menyimpan lemak daripada membakarnya. Sebuah penelitian dalam Sirkulasi menganalisis darah 3.333 orang yang minum susu. Para peneliti menemukan, mereka memiliki kemungkinan 46% lebih sedikit terkena diabetes. Peneliti utama di balik penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada bukti yang valid bahwa orang yang mengonsumsi susu rendah lemak lebih baik daripada orang yang makan susu berlemak. Dari perihal berikut, kesimpulan yang didapatkan adalah, tidak ada bukti yang valid bahwa lemak susu akan meningkatkan berat badan. Pola diet dan asupan karbohidrat serta kalori lah yang mempengaruhi kenaikan tubuh seseorang.

Sumber :

https://trainerjosh.com/nutrition/does-milk-make-you-fat/

https://www.fitday.com/fitness-articles/fitness/weight-loss/does-drinking-milk-cause-weight-gain.html

TELUR ½ MATANG ATAU MATANG ?

Telur merupakan salah satu bahan pangan yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat. Disamping mudah diperoleh dan mudah diolah, telur juga memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Telur memiliki kandungan protein yang tinggi, bahkan dalam peristilahan gizi terdapat satuan yang disebut Protein Senilai Telur (PST). Dalam hal ini protein yang ada di dalam telur dijadikan sebagai tolak ukur kandungan protein pada bahan lain. Dalam hal ini protein pada telur akan diberi nilai maksimal, yaitu 100, dan bahan pangan yang lain akan disetarakan dan biasanya akan memiliki di bawah telur, kurang dari 100. Sumber gizi pada telur lebih banyak terdapat pada bagian kuning telur dibandingkan pada putih telur. Seluruh zat gizi dan vitamin A terdapat pada kuning telur, sedangkan pada putih telur mengandung protein tinggi rendah kolesterol dan lemak.

Untuk anak-anak pada masa pertumbuhan, mengkonsumsi telur satu butir sehari merupakan jaminan  untuk mendapatkan intake gizi yang baik. Bahkan beberapa orang tua memberikan telur yang setengah matang pada anaknya dengan anggapan “makin mentah akan makin bergizi” karena kandungan yang ada dalam telur belum terurai, bahan yang terkandung di dalamnya akan tetap utuh. Hal ini sering dikaitkan oleh masyarakat dengan Sashimi yang dianggap lebih sehat karena makanan tersebut disajikan secara mentah dan tidak melalui proses pengolahan dan pemasakan.

Namun, manakah yang lebih baik? Telur yang matang sempurna ataukah telur setengah matang?. Banyak pro dan kontra yang beredar di masyarakat mengenai telur matang maupun setengah matang. Faktanya, tidak semua makanan, seperti daging, unggas , dan telur akan lebih berbahaya apabila dikonsumsi tanpa melalui proses pengolahan. Virus flu burung hanya mampu di non-aktifkan setelah dimasak pada suhu >80°C. Contoh lainnya seperti kacang-kacangan. Kacang-kacangan malah menjadi kurang bergizi apabila dikonsumsi dalan keadaan mentah karena mengandung pernghambat enzim yang mengganggu proses pencernaan protein di dalam tubuh. Proses pemasakan akan meng-inaktifasi penghambat enzim tersebut. Proses pemasakan yang terjadi di tingkat rumah tangga seperti direbus atau digoreng tidak terlalu signifikan untuk menurunkan bahkan menghilangkan kualitas gizi yang ada pada telur. Kontaminasi yang terjadi pada telur mentah dapat mendatangkan resiko kesehatan, seperti infeksi Salmonella yang dapat menyebabkan muntah, mual, dan pusing. Protein yang terkandung didalam putih telur akan langsung diserap oleh pembuluh darah dan kemungkinan putih telur ini bersifat sebagai antigen sehingga memunculkan gejala alergi. Hal ini terutama terjadi pada telur mentah atau setengah matang. Kandungan protein, lemak, zat besi, dan vitamin A relatif tidak banyak berubah terlalu banyak setelah proses pemasakan. Oleh karena itu, makan telur pada keadaan matang sempurna lebih dianjurkan daripada mengkonsumsi telur dalam keadaan setengah matang.

Telur mentah hanya mengandung 51% zat gizi biologis, sementara telur yang sudah matang mengandung hampir 91% zat gizi biologis. Pengolahan telur dapat meningkatkan penyerapan kandungan protein sebanyak dua kali lipat dibanding telur mentah. Merebus telur dapat memunculkan lingkaran abu kehijauan pada kuning telur. Hal ini menunjukkan adanya senyawa besi dan sulfur pada kuning telur, ditambah lagi jika air yang digunakan juga mengandung besi. Kandungan protein, lemak, zat besi, dan vitamin A relatif tidak banyak berubah setelah proses pemasakan. Oleh karena itu, makan telur pada keadaan matang sempurna lebih dianjurkan daripada mengkonsumsi teluar dalam keadaan setengah matang.Putih telur mentah mengandung avidin yang dapat menghambat penyerapan biotin (salah satu vitamin yang berperan dalam proses sintesis asam lemak). Proses pemasakan akan menghilangkan antigizi dari putih telur tersebut. Oleh karena itu, konsumsi telur matang lebih bermafaat dari segi gizi dan kesehatan.

Daftar pustaka

Abikusno, Nugroho. dan Peter C Kurniali. 2007. Physical Intelligence Series Healthy Fod for Healthy People. Jakarta: Elex Media Komputindo

Khomsan, Ali. dan Faisal Anwar. 2008. Sehat Itu Mudah, Wujudkan Hidup Sehat dengan Makanan TepatII. Jakarta: Hikmah (Mizan Publika)

Sudargo, Toto., dkk. 2018. Defisiensi Yodium, Zat Besi, dan Kecerdasan. Yogyakarta: UGM Press